Proses Pemaknaan

Tahapan proses Pemaknaan pada intinya terdiri dari:

1. Diskusi Kebutuhan Belajar Pemrakarsa  dan Pencarian Calon Pemakna

Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan belajar mitra  dan pencarian calon Pemakna untuk organisasi mitra lokal IKa (Pemrakarsa). Fasilitator Pembelajaran yang dipilih menyampaikan presentasi tentang apa itu Pemaknaan dan membangun saling percaya agar dapat menjalankan setiap tahapan Pemaknaan. Pertemuan ini dihadiri oleh fasilitator pembelajaran, pemrakarsa dan IKa.

Pertemuan Fasilitator Pembelajaran dan Pemanfaat untuk mencari calon Pemakna berdasarkan hasil diskusi kebutuhan belajar dengan Pemrakarsa. Fasilitator Pembelajaran mencari kandidat Pemakna yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman panjang terkait dengan hasil kebutuhan belajar pemrakarsa.

2. Lokakarya dengan para Pemakna tentang Metode Pemaknaan

Fasilitator Pembelajaran menyampaikan presentasi kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara Pemakna dan fasilitator Pembelajaran.

3. Pelaksanaan Proses Pemaknaan di lokasi kerja Pemrakarsa

Kunjungan lapangan Pemakna dan Pemrakarsa di mana terjadi proses dialogis  di lapangan dan setelahnya dapat dilakukan pertemuan-pertemuan atau komunikasi sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Hasil dari dialog, curah amatan dilanjutkan dengan menulis catatan pemakna berdasarkan subjektivitas dan cara pandang Pemakna.    

4. Diskusi daring tentang Pembelajaran antara Pemakna dan Pemrakarsa

Peserta diskusi adalah Fasilitator Pembelajaran,  Pemakna. Masing-masing Pemakna menyampai cerita hasil dialog, catatan kunci dari kunjungan ke organisasi Pemrakarsa. Hasil pembelajaran menjadi dasar dalam penulisan catatan pemakna.  

5. Penulisan ‘Catatan Pemakna

Proses penulisan catatan pemaknaan berbeda dengan laporan metode pengukuran proyek lainnya. Pemaknaan menyiapkan catatan pemaknaan yang ditujukan kepada Pemrakarsa. Pemrakarsa yang paling berkepentingan untuk membaca, me-review dan memberikan sanggahan atau masukan atas  catatan pemaknaan yang ditulis oleh Pemakna. 

6. Dialog Pemakna dan Pemrakarsa tentang Catatan Pemakna

Catatan Pemakna diserahkan ke Pemrakarsa seminggu sebelum dialog dilaksanakan. Pada saat dialog, Pemrakarsa memperoleh kesempatan untuk melakukan konfirmasi atas catatan yang ditulis Pemakna.  Dialog ini juga menjadi “ruang yang hidup” untuk keberlanjutan organisasi Pemrakarsa. Catatan Pemakna menjadi dokumen yang digunakan sebagai pijakan untuk melihat tantangan sekaligus potensi jalan keluarnya. 

7. Forum Pembelajaran Lintas Pemakna, Pemrakarsa dan IKa 

Kegiatan dihadiri oleh Pemakna, Pemrakarsa, jaringan IKa dan IKa. Forum menyajikan pembelajaran dari pengalaman masing-masing untuk menyempurnakan metode Pemaknaan dan memaknainya dalam gerakan transformatif.

Selalu dapatkan kabar terbaru dari kami!