
Orang muda adalah harapan bagi masa depan Indonesia, terlebih lagi di tengah gencarnya fokus pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini berdampak positif pada banyaknya keterlibatan orang muda dalam menyuarakan kegelisahannya dan aktivismenya, baik secara pribadi ataupun dengan dukungan pemerintah, NGO, maupun Perusahaan. Sayangnya di tengah semaraknya pelibatan orang muda, beberapa orang muda masih merasa tidak memiliki ruang yang optimal dan pelibatan mereka hanya sekadar selebrasi tanpa makna. Belum lagi ketimpangan sosial ekonomi yang masih menjadi PR utama di Indonesia.
Indonesia untuk Kemanusiaan sebagai Organisasi Sumber Daya Masyarakat Sipil (OSMS) mencoba mengembangkan Program Orang Muda. Hal ini sejalan dengan visinya, Masyarakat yang berdaya dalam memperjuangkan kehidupan yang adil, bermartabat dan sejahtera bagi semua sebagai tanggung jawab bersama untuk pemenuhan HAM dan kelestarian alam. Program Orang Muda IKa mengoptimalkan kepemimpinan orang muda di komunitasnya dengan dukungan Asian Community Trust Jepang melalui Hibah Komunitas Muda Berdaya.
Hibah diberikan kepada komunitas terpilih melalui seleksi proposal. Pada 2023, IKa memberikan hibah kepada delapan komunitas yaitu Sikola Bajalan, Balad Kawit Seja, Forest is Our Friends, Youthfel Indonesia, Komunitas Peduli Papua, Tanah Tumbuh, Suara Grina, dan KOMPAK Batam. Lalu pada 2024, IKa memberikan hibah kepada sepuluh komunitas muda yaitu Himba Alam Nusantara, Sekolah Mimpi, Narasi Perempuan, SADAP Indonesia, Rumah Bacarita Sejarah, Bio Natural, Wahana Jelajah Literasi, Sekolah Pesisi Juang, Mangente Forest dan Kader Hijau Muhammadiyah. Meskipun pada prosesnya, Kader Hijau Muhammadiyah mengundurkan diri.
IKa fokus menguatkan catur daya (dana, jaringan, pengetahuan, dan kerelawanan) pada komunitas muda penerima hibah. IKa mengadakan Kick Off Meeting pada penerima hibah untuk memberikan pemahaman bagaimana pengelolaan dana hibah, khususnya terkait pelaporan narasi dan keuangan. Hal ini tentu menjadi bekal bagi teman-teman komunitas untuk memperkuat akuntabilitas komunitasnya. Selain itu, mereka juga mendapatkan peningkatan kapasitas melalui workshop dan penguatan jaringan melalui Community of Practice.
Rakha Katresna, pendiri Balad Kawit Seja, komunitas yang mengupayakan pengelolaan wawasan komunitas berbasis kearifan lokal dan aplikasinya dalam kehidupan berterima kasih dan mengapresiasi program hibah bagi komunitas orang muda yang digalang IKa. Menurutnya, hal ini merupakan dukungan yang sangat berarti dan jarang ada lembaga yang memberikan kepercayaan pendanaan bagi komunitas orang muda untuk mereka membawa perubahan bagi komunitas mereka.