Kekerasan dan perempuan sekarang seolah menjadi satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Bagaimana tidak? Sepanjang tahun 2019 saja terdapat 406.178 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia yang terekam di Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan Tahun 2019. Jumlah ini meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 348.466 kasus.
“Kami dikejutkan dengan fakta meningkatnya kasus kekerasan di ranah personal, dengan kekerasan fisik yang paling menonjol” ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan 2015-2019, Yuniyanti Chuzaifah.
Dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, dibutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak, seperti dukungan psikis, hukum, sosial, dan yang sering luput adalah dukungan dana.
Untuk mengisi minimnya dukungan dana untuk perempuan korban kekerasan,Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), bekerja sama dengan Komnas Perempuan dan Blibli.com menggelar Give Back Sale, sebuah acara galang dana melalui penjualan barang-barang pre-loved yang diselenggarakan pada 4- 7 Desember 2019, di Ke:Kini, Jl. Cikini Raya 45, Jakarta Pusat.
Give Back Sale (GBS) periode ini menghasilkan angka penjualan sebesar Rp. 73.391.250, yang diperoleh dari lebih 134 penyumbang dan 432 pembeli yang berasal dari berbagai kalangan. Paralel dengan GBS juga diadakan berbagai rangkaian kegiatan menarik seperti, pemutaran dan diskusi film “More Than Work”, Tarot Reading & Healing Therapy, peluncuran Line Fashion “EmpujalinkarsA Fashion”, Purple Yoga for Womans, penampilan musik dari Sahat Farida, dan Beauty Class “You Make Me Up” bersama Mustika Ratu, dan Rumah Sangrai Kopi Sondang. Dimana mereka memberikan sebagian dari pendapatannya kepada Pundi Perempuan.
Meningkatnya partisipasi berbagai pihak dan masyarakat dalam gelaran Give Back Sale di tahun 2019 menunjukan kemajuan dalam upaya dukungan bagi korban kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Peningkatan partisipasi ini bisa dilihat dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam berbagai kegiatan GBS tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
Dana hasil penjualan barang-barang ini akan digunakan untuk mendukung para perempuan korban kekerasan melalui organisasi layanan/Women’s Crisis Center dan para pembela HAM, melalui program Pundi Perempuan yang dikelola oleh IKa. Dana Pundi Perempuan menyasar pada kelompok/komunitas yang cenderung belum memiliki akses rutin terhadap sumberdaya namun memiliki potensi untuk berkembang. Komunitas dipilih bersama dengan Komnas Perempuan, yang menjadi inisiator terbentuknya Pundi Perempuan. Sumberdaya terutama dana, jaringan dan pengetahuan diberikan terutama untuk mendukung upaya pemberdayaan kepada kelompok-kelompok kecil tersebut agar dapat meningkatkan layanannya dan kelak dapat mengakses pendanaan lain untuk kerja yang lebih transparan dan terstruktur bagi penghapusan kekerasan terhadap perempuan.