Pemrakarsa

Pelaku Perubahan dalam Pemaknaan
Pemaknaan adalah pendekatan reflektif yang dilakukan oleh Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa) untuk memahami kemanfaatan kerja-kerja organisasi mitra dalam mencapai perubahan sosial. Proses ini memberikan wawasan bagi IKa dan Pemrakarsa tentang bagaimana transformasi sosial terjadi di lapangan serta membangun pengetahuan berbasis pengalaman nyata.

Agen Perubahan dalam Pemaknaan Dalam Pemaknaan, Pemrakarsa adalah organisasi atau kelompok yang pernah menerima hibah dari IKa dan secara sukarela terlibat dalam proses refleksi mendalam. Mereka tidak sekadar menjadi subjek evaluasi, tetapi berperan aktif dalam menafsirkan kembali perjalanan mereka dalam perubahan sosial.

Proses Pemaknaan bersifat reciprocal—melalui refleksi ini, Pemrakarsa memahami bagaimana organisasi mereka berkontribusi dalam transformasi sosial, sekaligus mendapatkan wawasan baru tentang tantangan dan peluang yang mereka hadapi. Dengan demikian, Pemaknaan menjadi lebih dari sekadar proses evaluasi, tetapi juga alat untuk memperkuat strategi organisasi dan gerakan sosial mereka.

Sejarah dan Siklus Pemaknaan
Pemaknaan pertama kali dikembangkan oleh IKa pada tahun 2016, berangkat dari kebutuhan akan model evaluasi yang lebih kontekstual, reflektif, dan berpihak kepada komunitas. Sejak itu, Pemaknaan telah dilakukan dalam tiga siklus, melibatkan berbagai Pemrakarsa yang bekerja di bidang keadilan sosial, pemberdayaan komunitas, dan rekonstruksi pasca bencana.

Pemaknaan 2020: Rekonstruksi Pasca Bencana & Konflik di Sulawesi Tengah
Mengeksplorasi model rekonstruksi berbasis komunitas setelah bencana dan konflik melibatkan 2 organisasi (pemrakarsa)

Pemaknaan 2022: Memperluas Wilayah dan Isu

Melibatkan 4 organisasi (Pemrakarsa) dari berbagai wilayah dengan fokus pada keadilan sosial dan pemberdayaan komunitas.

Pemaknaan 2024: Keadilan Sosial & Pundi Perempuan

Berfokus pada 4 organisasi (pemrakarsa) penerima hibah Pundi Perempuan yang bekerja di berbagai isu perempuan dan keadilan sosial.

Mengapa Pemrakarsa Terlibat dalam Pemaknaan?
Bagi Pemrakarsa, Pemaknaan bukan sekadar refleksi—ini adalah kesempatan untuk menguatkan gerakan mereka sendiri. Proses ini memungkinkan mereka untuk:

– Melihat kembali perjalanan mereka dengan perspektif baru.
– Mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam perjuangan mereka.
– Memanfaatkan hasil Pemaknaan untuk memperkuat strategi keberlanjutan organisasi.

Melalui pendekatan yang berpusat pada pengalaman mereka sendiri, Pemrakarsa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak kerja mereka terhadap komunitas serta cara untuk mempertahankan dan memperluas perubahan sosial yang telah mereka ciptakan.

Membangun Gerakan yang Lebih Kuat dan Mandiri
Pemaknaan bukan hanya tentang memahami perubahan, tetapi juga mengukuhkan gerakan sosial agar lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan refleksi kolektif, Pemrakarsa tidak hanya belajar dari pengalaman mereka sendiri tetapi juga dari organisasi lain yang berada dalam perjalanan serupa.

Dengan demikian, Pemaknaan menjadi ruang bagi Pemrakarsa untuk mendefinisikan keberhasilan mereka sendiri, lepas dari tuntutan donor yang sering kali tidak relevan dengan realitas mereka di lapangan.

Selalu dapatkan kabar terbaru dari kami!