Pundi Hijau

Pundi Hijau adalah wadah penggalangan sumber daya (dana, pengetahuan, jejaring, kerelawanan) untuk organisasi masyarakat sipil (OMS) yang bekerja pada upaya pendampingan korban akibat bencana alam, serta mengembangkan ketahanan pangan lokal berbasis komunitas yang terkena dampak kebencanaan.

Pundi Hijau bergerak dengan mengembangkan komunitas pemberdaya sebagai ekosistem pendukung berjalannya program Pundi Hijau yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Penggalang, Pemanfaat, Tim Pemakna, dan IKa sebagai pengelolanya.

Pundi Hijau selama ini terlibat dalam penggalangan dana publik untuk bencana melalui keterlibatan publik dari berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa maupun komunitas.

Hasil penggalangan dana digunakan untuk membantu program rekonstruksi yang dilakukan oleh jaringan IKa di Aceh, Padang, Yogya, Lombok, Kalimantan, Jambi, Riau, Sulawesi Tengah dan terakhir di Jakarta. Dana IKa juga mendukung kerja-kerja membangun sumber daya pangan seperti di lembaga Tanoker di Jember, Pesantren At-Thariq di Garut, Sekolah Pertanian Organik Karawang. Selain itu, terdapat pula kerja sama lain seperti perkenalan kembali kegiatan tanam organik dan pembuatan demplot kepada anak-anak SDK Kanisius juga dukungan bagi pencegahan penambangan pasir di lereng Merapi bersama lembaga Palguna.

Mengapa kita perlu mendukung Pundi Hijau?

  • Pembangunan yang tidak menggunakan perspektif merawat bumi, perubahan iklim dan pertumbuhan populasi yang tak terkendali menyebabkan kerusakan lingkungan semakin parah.
  • Kasus-kasus pelanggaran HAM yang diakibatkan oleh pengelolaan industri seperti kelapa sawit, semen dan air yang tidak mengindahkan hak masyarakat akan keberlanjutan pangan dan lingkungan hidupnya terus terjadi.
  • Kepulauan Indonesia berada di dalam “ring of fire”, yang membuat Indonesia rawan terhadap bencana alam.
  • Sepanjang tahun 2019, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat terdapat 3.721 bencana alam.
  • Jumlah korban jiwa akibat bencana alam pada 2019 mencapai 477 orang, 109 orang dinyatakan hilang, 3.415 jiwa luka-luka, dan 6,1 juta orang lainnya turut terdampak.
  • Terdapat 72.992 unit rumah rusak mulai dari berat hingga ringan, 2.011 unit fasilitas umum, mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga peribadatan mengalami kerusakan.
  • Skema bantuan terhadap korban bencana alam lebih banyak berupa bantuan langsung, namun kurang memperhatikan bantuan yang berkelanjutan bagi komunitas korban.

Sejak tahun 2014 – 2020, Pundi Hijau telah mendukung:

  • 18 organisasi dan komunitas korban bencana
  • 14 organisasi dan komunitas pemulia benih
  • 60.000 masker korban kebakaran hutan di Jambi

Akses Dana Pundi Hijau

Pundi Hijau membuka kesempatan untuk individu/ komunitas/ organisasi yang bekerja untuk lingkungan, kedaulatan pangan, dan ekologis. Program kegiatan yang diajukan berupa kegiatan untuk memperjuangkan kedaulatan pangan dan ekologis.


Berita Terbaru

Selalu dapatkan kabar terbaru dari kami!